Ustadz Hilman: Bismillah, Hanya Tangga

Foto: Mahmud Hadi/ PKS Foto
Foto: Mahmud Hadi/ PKS Foto

Masjid Nurussalam, Beji, Depok pada Ahad (14/1) jelang siang, disemuti oleh jamaah. Jumlah jamaah meluber hingga di luar serambi. Padahal, shaf normal sholat biasa sudah terbagi menjadi dua bagian. Mereka memang sedang mensholatkan sang pendakwah yang juga Ketua Bidang Pembangunan Umat Dewan Pengurus Pusat PKS periode 2015-2016 Hilman Rosyad. Ustadz Hilman meninggal karena serangan jantung.

Mas Farlina Limar Wangi, salah satu jamaah yang hadir dari Tangerang pun merasakan kesenduan itu. Di tengah gemuruh isak tangisan, pikirannya tergulung pada ingatan masa lalu dengan Ustadz Hilman. Episode yang sederhana tapi masih teringat hingga kini.

"Saya masih teringat ketika ketemu terakhir di salah satu sekolah di kawasan Tangerang. Saat itu Ustadz Hilman sudah mengalami kesulitan berjalan," kata kader PKS yang juga bakal calon anggota dewan dapil 3 Banten itu.

Di sekolah tersebut, tutur Farlina, tidak ada lift padahal ada lima lantai. Sementara acara (yang menghadirkan Ustadz Hilman) berada di lantai 4.

"Ustadz mau naik ke atas?" tanya Farlina mengenang.

"Ini. Nggak ada liftnya ya?" Ustadz Hilman menanyakan balik.

Farlina membenarkan bahwa tidak ada lift di sekolah tersebut. "Ini tangga semua, Ustadz" kata Mas Farlina.

Kemudian Ustadz Hilman menarik napas. Sopirnya kemudian menawarkan diri apakah mau dibantu untuk angkat atau tidak.

"Nggak usah. Bismillah, baru tangga," kata Ustadz Hilman. Ia pun naik ke atas, ke lantai 4.

Mas Farlina yang menatap itu hanya bisa terbengong-bengong menyaksikan sikap menawan sang pendakwah.

Tangga itu barangkali adalah fase dakwah yang harus tetap dinaiki meski kondisi dalam keadaan sakit. Seperti Ustadz Hilman yang tetap melakukan amanah di DPP PKS hingga sakit itu telah mengakhiri masanya sendiri. Allahummagfirlahu warhamhu....