Syaikhu: Proses Perencanaan Desa Kerap 'Hantam Kromo'

Jakarta (23/1) - Presiden PKS Ahmad Syaikhu menilai bahwa desa memiliki potensi desa itu sungguh luar biasa. Sayangnya, proses perencanaan desa seringkali 'hantam kromo' dan hanya mengandalkan APBN maupun APBD.

"Jadi sebenarnya tidak hanya mengandalkan APBN dan APBD saja. Lalu di mana persoalannya? Ternyata persoalannya, proses perencanaan di desa itu 'hantam kromo' saja dari pusat 'pokoknya desa harus begini' tanpa melihat potensi-potensi yang spesifik yang ada di pedesaan tertentu. Perencanaan-perencanaan ini belum berdasarkan data desa presisi," kata Ahmad Syaikhu pada Sabtu (23/1/2021).

Hal tersebut diungkapkan Syaikhu dalam Webinar Seri 2 dengan tajuk "Menciptakan Desa Sebagai Pusat Pertumbuhan dan Ekosistem Baru Ekonomi Bangsa" yang diadakan oleh Bidang Pemberdayaan Jaringan Ekonomi (BPJE) DPP PKS.

"Bagaimana masyarakat ini akan lebih berdaya dan memiliki kesejahteraan yang lebih tinggi. Sayangnya kita berdasarkan kajian, terus mengandalkan APBN dan APBD. Padahal kalau kita melihat potensi-potensi yang ada di desa itu sungguh sangat besar," ujar dia.

Ia sepakat dengan apa yang disampaikan DR Sofyan Syam, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IPB bahwa ada sekitar 50,7 persen ada data desa yang masih tidak akurat.

"Ini dampaknya sungguh luar biasa. Bukan hanya salah dalam perencanaan di desa itu tapi juga penempatan. Misalnya di desa pertama ada pertanian tapi direncanakannya untuk industri, ada desa yang wisata unggulannya adalah pariwisata dibuat pertanian," kata dia.

"Jadi, hal-hal seperti ini ada yang nggak sesuai dengan apa yang ada di potensi desanya," imbuh Syaikhu.