Sejarah Partai Keadilan Sejahtera

Partai Keadilan Sejahtera secara resmi dideklarasikan pada 20 April 2002. Bertempat di lapangan silang Monas, Jakarta. Pada tahun yang sama juga PKS disahkan sebagai partai politik yang berbadan hukum oleh Kementerian Kehakiman dan Hak Asasi Manusia pada saat itu. PKS juga lolos dalam verifikasi partai politik yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia sehingga dapat mengikuti kontestasi Pemilihan Umum 2004.

Pada Pemilu 2004 Partai Keadilan Sejahtera menjadi partai politik yang lolos parliamentary threshold dan menjadi partai yang berhak mengirim para wakilnya menjadi anggota legislatif di DPR/MPR RI. Dalam perhelatan selanjutnya PKS juga selalu lolos sebagai partai politik nasional di DPR RI. Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, PKS mengirimkan kader-kader terbaiknya untuk mengisi amanah sebagai Menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu I dan II.

Pasca Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 2014 Partai Keadilan Sejahtera berada diluar pemerintahan Presiden Joko Widodo hingga saat ini. PKS menjadi partai politik yang senantiasa kritis menyuarakan kebijakan yang tidak pro rakyat di parlemen. Sejak keikutsertaan PKS dalam Pemilihan Umum dari 2004 hingga 2019 jumlah pencapaian persentase suara PKS selalu meningkat dengan perolehan diatas 7% . Hanya pada 2014 mengalami penurunan pada angka 6.79%, namun secara jumlah suara mengalami peningkatan dari Pemilu 2009 yang sebelumnya sebanyak 8.206.955 suara menjadi 8.480.204.

Pada Musyawarah Nasional V Partai Keadilan Sejahtera yang digelar pada November 2020 menetapkan kepemimpinan baru PKS periode 2020-2025 dengan Habib Dr. Salim Segaf Al Jufri, MA sebagai Ketua Majelis Syura dan H. Ahmad Syaikhu sebagai Presiden partai. Kepemimpinan PKS yang baru ini membawa semangat baru dengan visi PKS menjadi partai yang rahmatan lil alamin. Beberapa perubahan terjadi mulai dari lambang partai, sampai mars dan hymne partai.