PKS Kalteng Evakuasi Warga ke Daerah Bebas Asap

Ketua DPW PKS Kalteng, H. Heru Hidayat bersama anak-anak saat edukasi bahaya kabut asap (dok Humas PKS Kalteng)
Ketua DPW PKS Kalteng, H. Heru Hidayat bersama anak-anak saat edukasi bahaya kabut asap (dok Humas PKS Kalteng)

Bencana asap yang semakin parah akibat kebakaran lahan dan hutan di daerah Kalimantan Tengah (Kalteng), membuat sebagian warga yang rentan terhadap asap, semakin mengeluh dan mengkhawatirkan. Bahkan sebagian warga ada yang memilih untuk menggunakan fasilitas rumah oksigen, namun ada juga yang memilih untuk mencari lokasi bebas asap sebagai alternatif untuk evakuasi.

Terkait hal itu, Ketua Umum DPW PKS Provinsi Kalteng, H. Heru Hidayat merespon warga yang berkeinginan untuk mencari daerah yang bebas dari asap karena faktor kesehatan, dengan melakukan evakuasi ke daerah aman asap seperti Banjarmasin. Namun tahun 2019, pihaknya kembali melakukan evakuasi ke Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan.

"Sebagian warga yang pasrah dengan kondisi yang dialami, berkeinginan mencari daerah yang aman dari asap, dan sejauh ini Kuala Pembuang kami pantau daerah bebas asap, karena merupakan daerah pesisir pantai yang ada di Kabupaten Seruyan, jarak tempuh darat sekitar 7 jam dari Palangka Raya," ujar mantan anggota DPRD Kalteng kepada RRI Kamis (19/9/2019)

Ia menambahkan, untuk gelombang pertama, Tim Gerakan Nasional Tanggap Asap (Genta) PKS Kalteng, mulai mengevakuasi warga ke Kuala Pembuang secara bertahap dengan 2 armada mobil, memuat anak-anak dan orang tua yang rentan terhadap asap sebanyak 20 orang. Selain melakukan Evakuasi, pihaknya juga memfasilitasi rumah oksigen, mobil oksigen, layanan kesehatan. Dalam rangka mengatasi Karhutla, pihaknya telah menurunkan relawan PKS selama beberapa bulan belakangan ke beberapa titik api di 8 Kabupaten/Kota untuk ikut membantu memadamkan kebakaran lahan.

Ia mengajak seluruh pihak untuk berpartisipasi membantu masyarakat di daerah terdampak asap, tinggalkan kepentingan politik, tetapi bergerak atas nama dasar kemanusiaan. Mengingat saat ini, kata dia, penderita terkena Infeksi Saluran Pernafasan atau ISPA semakin meningkat, baik anak-anak maupun orang tua, bedasarkan data di RSUD Doris Silvanus, yang dilarikan ke rumah oksigen mencapai dua ratus orang lebih.

"Apapun sebabnya pembakaran, kebakaran tak disengaja ataupun fenomena El Nino yang memperparah, kita tidak bisa tutup mata, ini masalah nyawa anak negeri yang dalam bahaya," Pungkasnya.

Sementara itu, dampak kabut asap semakin meresahkan masyarakat, salah satunya menimpa ibu muda di area terdampak asap Sarina (30). Ia mengungkapkan, sejak kabut asap pekat yang terjadi seminggu terakhir, anaknya balita yang berusia 1 bulan mengalami sesak nafas, dan terpaksa harus dilarikan ke rumah oksigen RSUD Doris Silvanus.

"Saya mengecam keras oknum pembakar lahan, dan saya minta kepada pemerintah daerah jangan lambat mengatasi ini, segera bergerak cepat padamkan api, sebab dampaknya sudah menganggu kesehatan kami, terutama bagi anak anak," kesal Ina.

Terkait upaya evakuasi dari tim relawan Partai Keadilan Sejahtera Kalteng, Ia menyambut baik dengan langkah langkah konkret dan pasti semacam itu, kalau perlu pemerintah meniru apa yang dilakukan partai politik dan ormas lain yang sudah melakukan gerakan memadamkan karhutla, karena lewat kepeduliannya, sedikit banyak mengurangi penderitaan masyarakat.

Sumber: RRI