Nasir Djamil: Trump Menghina Bangsa yang Antipenjajahan

Anggota F-PKS DPR RI Nasir Djamil mengenakan syal Palestina sebagai dukungan kemerdekaan Palestina dalam Rapat Paripurna DPR RI, Senin (11/12) malam.
Anggota F-PKS DPR RI Nasir Djamil mengenakan syal Palestina sebagai dukungan kemerdekaan Palestina dalam Rapat Paripurna DPR RI, Senin (11/12) malam.

Jakarta (11/12) -- Anggota F-PKS DPR RI Nasir Djamil mengkritik keras pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menyetujui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Nasir mendesak pernyataan Trump tersebut harus segera dicabut karena telah menghina negara dan bangsa yang antipenjajahan di muka bumi ini, yang ingin mewujudkan perdamaian yang abadi.

Nasir menyebut pernyataan Trump disampaikannya ketika perdamaian masih pagi dan perang belum berhenti di bumi Palestina. Menurut Anggota Komisi III DPR RI ini, Trump dengan keinginannya menjadikan Yurusalem sebagai ibukota Israel adalah tindakan ahistoris dan justru menyiram api di Yerusalem.

"Akibatnya dunia bergolak dan memprotes pernyataan Trump seraya meminta agar dicabut serta meminta maaaf kepada masyarakat internasional," tegas Nasir yang mengenakan syal dengan motif bendera Palestina dan Indonesia dalam rapat paripurna DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (11/12) malam.

Pernyataan itu, papar dia, telah membakar perasaaan manusia yang masih memiliki akal sehat dan hati nurani. "Karena itu kita meminta kepada Pemerintah Indonesia segera kirim surat ke Parlemen Amerika dan Donald Trump bahwa rakyat Indonesia marah besar dan meminta Trump minta maaf serta mencabut pernyataannya," ungkap Nasir.