Menag Rilis Nama Penceramah, PKS: Umat Semakin Dipecah Belah

Keputusan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Syaifuddin merilis 200 nama ulama yang berhak berceramah di bulan Ramadhan, dinilai bakal menimbulkan problem baru.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Alhabsyi menuturkan, keputusan Menag merilis nama-nama penceramah ini berpotensi memecah belah kelompok umat, karena ada ulama yang direkomendasiin dan tidak direkomendasiin. Putusan ini menjadi masalah baru di tengah-tengah umat.

“Munculnya daftar nama penceramah yang diterbitkan Kementerian Agama berpotensi membuat problem baru. Setidaknya problem yang timbul adalah adanya penceramah yang direkomendasikan dan ada yang tidak direkomendasikan. Artinya para penceramah diluar 200 nama yang disampaikan kementerian agama tidak direkomendasikan,” kata Aboe Bakar Alhabsyi lewat rilisnya, Sabtu (19/5).

Pasalnya, kata politisi yang biasa disapa Habib itu, rekomendasi itu bakal disikapi berlebihan oleh sebagian kelompok masyarakat. “Misalkan saja, daftar nama tersebut dijadikan sebagai dasar untuk melakukan penolakan terhadap kehadiran seorang penceramah. Tentunya ini akan menimbulkan problem baru yang tidak kita inginkan,” ujarnya.

Bahkan, politisi asal Kalimantan itu menilai jika masalah nama-nama penceramah ini sangat berdampak negatif, hingga menjadikan umat terpecah belah. Padahal, saat ini semua pihak lagi berusaha untuk menghadirkan suasana damai di tengah-tengah masyarakat.

“Problem lain jika ada sebagian kalangan yang menilai langkah ini malah berdampak negatif. Seolah ummat semakin dipecah belah. Ummat bukannya semakin rukun, akan tetapi malah semakin ribut. Oleh karenanya, langkah ini seharusnya dipikir ulang oleh Kementerian Agama,” jelasnya.

Diketahui, dari nama-nama ulama yang dirilis oleh Menteri Agama sebagai penceramah di bulan Ramadhan, tidak ada nama ulama-ulama yang memiliki jamaah paling banyak.

Sumber: Fajar.co.id