Konsolidasi, Perempuan PKS Siapkan Pemenangan Pemilu 2019

Kader BPKK DPP PKS dan DPW PKS DKI Jakarta dalam konsolidasi struktur dan kajian pemikiran di Hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta, Ahad (10/9). (Humas PKS Jakarta)
Kader BPKK DPP PKS dan DPW PKS DKI Jakarta dalam konsolidasi struktur dan kajian pemikiran di Hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta, Ahad (10/9). (Humas PKS Jakarta)

Jakarta (10/9) - Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) Partai Keadilan Sejahtera DPP PKS bekerjasama dengan BPKK DPW PKS DKI Jakarta menggelar konsolidasi struktur dan kajian pemikiran di Hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta, Ahad (10/9).

Konsolidasi bertema "Kokohkan Fikrah, Solidkan Struktur, dan Berkhidmat untuk Rakyat" ini dibuka dengan doa oleh M. Ihsan dan dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua BPKK PKS DKI Jakarta, Solikhah.

Dalam sambutannya, Solikhah menegaskan konsolidasi ini diharapkan bertujuan unuk menambah semangat para kader dalam pemenangan dakwah ke depan.

"Tahun 2017 dan 2018 ini bagi PKS Jakarta, menjadi tahun persiapan menuju pemenangan 2019 nantinya, dan pemenangan dakwah di tahun-tahun berikutnya," papar Solikhah dalam sambutannya di depan puluhan Kader PKS yang hadir.

Konsolidasi ini dihadiri oleh seluruh pengurus BPKK DPW PKS DKI Jakarta ini serta Ketua Umum DPW PKS DKI Jakarta Sakhir Purnomo.

Ketua BPKK DPP PKS Wirianingsih menjelaskan keluarga adalah pilar utama dalam kemajuan dakwah, tombak runcing yang siap meluncur ke sasaran. Dalam dakwah setiap kita memiliki kewajiban untuk berdakwah pada keluarga dan masyarakat.

Ibu yang karib disapa Ibu Wiwi ini melanjutkan, keluarga dan dakwah harus sejalan, kesuksesan dakwah di mulai dari kesuksesan pembangunan keluarga, "Ini penting untuk diperhatikan," jelasnya.

Selain harus berjalan seimbang, masih menurut Wirianingsih, keluarga dan dakwah harus selalu berjalan beriringan membersamai perjalanan setiap langkah keluarga dai. Dirinya juga mengatakan, keluarga selain sebagai pilar dakwah, keluarga juga merupakan wadah bagi para orang tua dalam menangkal pemikiran negatif yang dapat merusak pemikiran anak-anak pada saat ini.

"Diluar sana, ada pemikiran negatif yang merusak keluarga dan remaja, bahwasannya lelaki adalah pesaing bagi perempuan. Jangan sampai pemikiran negatif seperti ini merusak pemikiran baik yang sudah di tanamkan, untuk itu pengokohan peran keluarga dalam dakwah sangatlah di perlukan untuk terus menjaga ketahanan keluarga, demi terciptanya masyarakat berakhlak mulia," tandas Wirianingsih.