Keluarga dan Masyarakat Benteng Pertama untuk Merawat Indonesia

Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPP PKS, Wirianingsih berama para Veteran
Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPP PKS, Wirianingsih berama para Veteran

Jakarta (16/8) - Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPP PKS, Wirianingsih menuturkan keluarga dan masyarakat dapat menjadi benteng pertama dalam merawat Indonesia, dengan menjaga generasi muda Indonesia dari pengaruh buruk budaya dan nilai-nilai negatif. Hal ini disampaikan oleh Wirianingsih di Gedung DPP PKS, Pasar Minggu-Jakarta Selatan pada Selasa (15/8/2017) lalu.

Wirianingsih menuturkan, ancaman budaya dan nilai-nilai negatif masih merebak dikalangan anak muda Indonesia. Seperti, fenomena di media sosial yang akhir-akhir ini semakin memberikan kemudahan kepada setiap orang untuk menyulut kebencian dan mengoyak tenun kebangsaan.

"Generasi muda kita sekarang mendapatkan banyak penyerangan dari luar dan dari dalam. Mulai dari media sosial yang senantiasa menyulut kerusuhan serta serangan narkoba dan pornografi. Jika hal ini dibiarkan terus menerus, saya khawatir bangsa ini akan mengalami lost generation. Anak muda kita kehilangan identitas sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai religius, nilai-nilai moral yang sopan dan guyub," tutur perempuan yang akrab dipanggil Wiwi.

Melihat urgensi tersebut, Wirianingsih menghimbau kepada pemerintah untuk memberikan perhatian yang ekstra terhadap permasalahan ini. Sebelum memberikan dampak negatif yang semakin besar pada kemanjuan Indonesia kedepan.

Menurut Wiwi, pemeritah harus semakin gencar melakukan sosialisasi 4 pilar berbangsa dan bernegara di lembaga pendidikan. Selain itu, keluarga dan masyarakat juga memiliki peran yang tidak kalah penting. Keluarga dan Masyarakat, dapat memperkenalkan mengenai jasa para pahlawan ketika memperjuangkan kemerdekaan. Dengan seperti itu menurut Wiwi anak-anak akan memiliki rasa tanggung jawab untuk ikut serta dalam merawat Indonesia.

“Keluarga dapat menjadi gerbang pertama dalam menerapkan nilai-nilai agama dan moral kepada anak-anak. Sehingga, anak-anak dapat mengerti apa yang boleh mereka lakukan dan tidak boleh dilakukan. Sering-seringlah kita menceritakan dan menghargai jasa pahlawan kepada anak-anak kita. Dengan begitu mereka akan mengerti, apa tujuan para pendiri bangsa ini memperjuangkan kemerdekaan Indonesia?” lanjut Wiwi.

Oleh karenanya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui program Rumah Keluarga Indonesia (RKI) mengajak kepada seluruh orang tua untuk memperhatikan tumbuh kembang anak. Serta mengiringi perkembangan mereka dengan nilai-nilai yang benar.

"Kami di RKI senantiasa berjuang dan melakukan sosialisasi kepada setiap orang tua dan stake holder untuk peduli terhadap nasib anak bangsa. Mengingatkan orang tua, agar mampu mengajak anak mengisi kemerdekaan dan menjaga NKRI kedepan," terang Wiwi.

Meskipun program RKI telah tersebar di hampir seluruh Indonesia, Wirianingsih tetap mengajak kepada seluruh elemen untuk bahu membahu merawat Indonesia kedepan.

"Saya sadar ini bukan pekerjaan yang mudah, oleh karenanya kami mengajak kepada seluruh elemen untuk bahu membahu memikirkan nasib anak-anak bangsa. Karena mereka akan menjadi aset bangsa 20 atau 30 tahun mendatang. Mari, kita jadikan anak-anak kita menjadi anak-anak yang siap berkontribusi untuk kemajuan Indonesia," tutup Wiwi.