Jazuli: Serangan Israel ke Gaza Nodai Kesucian Bulan Ramadhan

Israel kembali membombardir Gaza dan kali ini dilakukan tepat hari pertama umat muslim Gaza melakukan puasa di bulan suci Ramadhan. 

Israel menghancurkan bangunan pemerintah, kantor relawan kemanusiaan dan pemukiman warga Gaza Palestina. Korban jiwa dikabarkan puluhan warga Palestina termasuk ibu hamil dan anak kecil. 

Serangan tersebut dilakukan untuk kesekian kalinya di tengah blokade (makan, minum, obat-obatan)  Israel atas rakyat Gaza yang telah berlangsung lebih dari 13 tahun lamanya. 

Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini mengatakan apa yang dilakukan Israel merupakan tindakan biadab dan menodai kesucian bulan Ramadhan. 

"Habis kata-kata kita selaku warga dunia untuk mengungkapkan kebiadaban Israel terhadap warga Palestina. Penghancuran kali ini lebih biadab karena dilakukan tepat di hari pertama puasa Ramadhan ketika rakyat Gaza semestinya bisa tenang dan damai mengawali puasa di bulan suci Ramadhan. Agresi ini jelas menodai kesucian bulan Ramadhan," kata Jazuli di Jakarta, Rabu (8/5/2019).

Israel, menurut Anggota Komisi I DPR ini, telah puluhan bahkan ratusan kali melanggar resolusi PBB, melanggar HAM, dan sama sekali tidak mengindahkan hukum humaniter internasional, maka komunitas internasional harus bersikap lebih keras dan tegas lagi. 

"Mau sampai kapan lagi kita membiarkan kebiadaban ini berlangsung di depan mata kita. Negara-negara besar, lembaga-lembaga internasional, dan masyarakat internasional tidak boleh diam!," ungkapnya. 

Anggota DPR Dapil Banten ini melihat sikap dunia yang semakin keras dan tegas dapat diwujudkan dalam upaya menekan Israel, mengucilkan dari pergaulan internasional berupa embargo dan boikot hingga menyeret ke mahkamah pidana internasional sebagai pelaku kejahatan atas kemanusiaan (genosida). 

"Prioritas lain yang tak kalah penting adalah bagaimana menggalang solidaritas bantuan kemanusian untuk membantu penghidupan warga Palestina khususnya di Gaza. Fraksi PKS menyerukan mari bantu saudara kita di Palestina melalui lembaga-lembaga kemanusiaan yang kredibel karena mereka sangat membutuhkan di tengah blokade Israel yang berlangsung lebih dari 13 tahun ini," imbuh Jazuli.

Sumber: teropongsenayan.com