Guyuran Air Bersih Kader PKS untuk Cibarusah yang Kering

Foto: Donny/PKSFoto
Foto: Donny/PKSFoto

Bekasi (21/7) - Cibarusah sebuah kecamatan di Bekasi, dikenal dengan kawasan yang kering akan air. Ketika pertama menginjakkan kaki di sana, pendatang akan disuguhkan sungai di pinggir jalan dan tepian sawah tanah retak-retak serupa kerak raksasa.

Lingkungan sekolah SMPN 2 Cibarusah salah satu yang tak cukup tersedia air. Pihak sekolah harus mengambil air ke kawasan Cihoe. Airnya tidak layak minum. Hanya diperuntukkan buang air besar atau kecil. Juga terpaksa harus menggunakan air tersebut untuk bersuci seperti wudhu.

Makmun, salah seorang guru yang mengajar di SMP tersebut mengatakan bahwa air di sekolah diambil dengan jasa pengangkutan mobil bak. Satu bak membawa satu toren jingga yang berisi 1200 liter.

"Harga Rp 80 ribu per toren sudah termasuk biaya angkut," ungkap guru mata pelajaran bahasa Inggris itu.

Sekolah, tambah dia, biasanya menyuplai air tersebut dua kali isi dalam rentang waktu satu minggu.

Kekurangan air juga dialami warga setempat. Malikah (63), Ibu rumah tangga desa Ridogalih, Cibarusah untuk memenuhi kebutuhan air bersih, ia harus mengeluarkan kocek lebih dalam. Perempuan yang suaminya sudah meninggal beberapa tahun lalu itu dibantu anak-anaknya yang bekerja serabutan.

"Kalau untuk air minum atau untuk masak kami beli air galon," kata dia. Air galon yang dimaksud adalah bukan air produk dari pabrik kenamaan, melainkan air isi ulang yang harganya Rp 6 ribu per galon. Untuk kebutuhan satu hingga tiga hari.

Sementara untuk mandi, Malikah dan para warga mememilih mandi di empang yang airnya tidak layak untuk konsumsi rumah tangga.

"Kami mandi di empang bersama entog he-he-he," seloroh Malikah, sambil menenteng ember. Ia bersama para tetangga sedang mengantre air bersih dari mobil tangki biru.

Air bersih itu adalah layanan yang disediakan oleh Staf Ahli DPR Pipin Sopian sebagai bentuk kepedulian sosial dan prihatin dengan rezim yang tidak berpihak kepada wong cilik. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu memfasilitasi tangki air minum bersih sebanyak 10 titik di kawasan Cibarusah.

"Kami ke sini untuk dropping air. Masyarakat di sini kekurangan air bersih apalagi di saat musim kering seperti ini," ungkap Ketua Departemen Politik DPP PKS Pipin Sopian itu di Bekasi, Sabtu (21/7/2018).

Pipin yang dibantu para kader PKS Cibarusah memberikan 10 tangki air yang setiap tangkinya berisi 8500 liter. Bantuan tersalurkan meliputi wilayah Ridogalih, Ridomanah hingga Karang Indah.

Desa tersebut sebenarnya sudah dibantu oleh Perusahaan Air Minum Daerah. Hanya saja mangkrak hingga tiga tahun terakhir. Yang tersisa hanya pipa-pipa yang menjadi fosil.

Menurut warga setempat, beberapa rumah ada yang melakukan pengeboran di atas 100 meter namun tidak keluar air sama sekali. Air empang sendiri disuplai dari mobil bak dari desa Cihoe.

Para warga begitu antusias sangat mobil tangki air datang. Mereka berbondong-bondong membawa wadah apa saja yang bisa menampung air banyak mulai dari ember, jeriken, atau kaleng bekas cat. Air bersih bagi mereka seolah melihat tambang emas.

"Air ini sangat membantu. Alhamdulillah. Terima kasih PKS, Kang Pipin yang kasep," kata seorang ibu usai mengantre.