FPKS Paparkan Sederet PR Soal Ketenagakerjaan untuk Jokowi-Ma'ruf

Anggota DPR RI Fraksi PKS, Netty Prasetiyani
Anggota DPR RI Fraksi PKS, Netty Prasetiyani

JAKARTA -- Sehari usai dilantik menjadi presiden dan wakil presiden periode 2019-2024, Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin memiliki pekerjaan rumah besar terkait ketenagakerjaan. Hal ini diungkapkan Anggota DPR RI Fraksi PKS, Netty Prasetiyani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (21/10/2019).

Netty mengingatkan Pemerintahan Joko Widodo soal komposisi tenaga kerja Indonesia yang masih didominasi lulusan SD dan SMP sebanyak 75,37 juta orang atau 58,7 persen.

"Tren ke depan akan mengarah ke otomatisasi dan komputerisasi. Dengan skill pekerja yang terbatas maka ini akan menjadi persoalan besar. Perbaikan kualitas tenaga kerja Indonesia harus dilakukan sistematis dan mendasar mulai dari kurikulum pendidikan yang mampu menyiapkan lulusan siap kerja, hingga menyediakan balai latihan kerja modern guna meningkatkan kualitas angkatan kerja agar siap bersaing di sektor formal," terangnya.

Pendapat Netty tersebut sejalan dengan rilis BPS yang menyatakan bahwa jumlah pekerja sektor informal Indonesia masih 57,27% atau 74,08 juta jiwa. Netty menambahkan, upaya peningkatan kemampuan daya saing tenaga kerja Indonesia ini harus diimbangi dengan kemampuan pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan.

"Ini juga harus diimbangi dengan kemampuan pemerintah menggenjot ketersediaan lapangan pekerjaan melalui iklim investasi dan wirausaha yang kondusif bagi investor dan pelaku usaha. Perhatikan investasi dan wirausaha yang berfokus pada skema padat karya untuk menyerap banyak tenaga kerja," tambahnya.

Tak lupa Netty juga menyoal kebijakan investasi yang membawa serta tenaga kerja asingnya. Berdasarkan laporan Kementerian Ketenagakerjaan pada 2018, jumlah Tenaga Kerja Asing (TKA) resmi yang didatangkan ke Indonesia sebanyak 95.335 orang. Dari jumlah tersebut, TKA ini didominasi yang berasal dari China, India, dan negara lainnya.

"Kita tidak anti dengan TKA. Toh TKI kita juga bekerja di luar negeri. Tapi pemerintah perlu memiliki keberpihakan pada rakyat sendiri melalui kebijakan yang melindungi hak dan akses rakyat pada lapangan pekerjaan," katanya.

Oleh karenanya, sebagai wakil rakyat dari PKS Netty berharap pemeritah Jokowi-Ma'ruf Amin dapat fokus bekerja menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut. Ia juga menyatakan dengan tegas bahwa dirinya akan berada dalam posisi oposisi loyal.

"Selamat atas pelantikan Ir Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2019 - 2024. Lakukan yang terbaik untuk menyelesaikan semua kesakitan rakyat. Tunjukkan bahwa Presiden mencintai rakyatnya dengan kerja yang mendatangkan kesejahteraan dan kepuasan, bukan kesengsaraan dan kekecewaan," tutupnya.